Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi(disebutjugapersonil, tenagakerja, pekerjaataukaryawan).
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalamme wujudkan eksistensinya. •Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut :
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut :
•Mary Parker Follett
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-oranglain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
•Edwin B. Flippo
ManajemenSumberDayaManusiaadalahperencanaan, pengorganisasian, pengarahandanpengawasankegiatan-kegiatanpengadaan, pengembangan, pemberiankompensasi, pengintegrasian, pemeliharaandanpelepasansumberdayamanusiaagar tercapaiberbagaitujuanindividu, organisasidanmasyarakat
•French
ManajemenPersonaliaadalahpenarikan, seleksi, pengembangan, penggunaandanpemeliharaansumberdayamanusiaolehorganisasi.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada hakekatnya merupakan penegasan akan susunan kerangka yang menunjukkan saling hubungan atau tata kerja antara bagian-bagian atau sub bagian yang ada dalam suatu unit kerja, sehingga setiap bagian atau sub bagian mengetahui secara jelas apa yang menjadi bidang tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya. Demikian pula kepada siapa bagian mempertanggung jawabkan aktivitas yang dilakukannya. Tata hubungan kerja sama ini biasanya dibuat dalam bentuk bagan.
Pendapat yang dikemukakan Amin Widjaja, bahwa:
“Bagan organisasi merupakan suatu diagram dari struktur organisasi, yang menunjukkan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi dari organisasi dan bagaimana mereka berhubungan” (Amin Widjaja, 1993, hal. 215)
Robbins mengidentifikasi 6 tipe organisasi, di mana 3 yang pertama adalah yang umum dan 3 lainnya kini tengah dikembangkan. Tiga yang umum adalah struktur sederhana, birokratik, dan matrik. Tiga yang tengah berkembang adalah struktur tim, struktur virtual, dan struktur tanpa batas.
Struktur
Sederhana. Kita bayangkan toko-toko agen
sembako di pinggir jalan, toko emas di mal-mal, dan sejenisnya. Itulah
organisasi yang mengimplementasikan struktur sederhana. Struktur sederhana
dicirikan oleh apa yang dikerjakan oleh organisasi. Struktur sederhana memiliki
tingkat departementalisasi yang rendah, luasnya lingkup kendali, juga
formalisasi yang rendah. Struktur sederhana adalah organisasi yang datar,
ia hanya punya 2 atau 3 level vertikal, sedikit pekerja, dan adanya sentralisasi
pembuatan keputusan. Biasanya ia diterapkan pada organisasi-organisasi bisnis
skala kecil.
Struktur
Birokrasi. Struktur ini kebalikan dari
struktur sederhana. Semua serba dibakukan. Bank-bank, kantor-kantor pemerintah,
perusahaan-perusahaan besar adalah contoh organisasi yang menggunakan struktur
birokrasi. Struktur ini dicirikan oleh rutinitas pekerjaan yang dilakukan lewat
spesialisasi, aturan formal, pengelompokkan tugas, sentralisasi otoritas,
lingkup kendali yang sempit, hirarki kewenangan yang rumit, dan pola pembuatan
keputusan harus mengikuti rantai komando.
Struktur Matrik. Biasanya digunakan di agen-agen periklanan,
firma-firma hukum, pendidikan, riset, rumah sakit, universitas, dan perusahaan
entertainment. Struktur matrik mengkombinasikan dua bentuk
departementalisasi yaitu fungsi dan produk. Departemen fungsional
punya “bos” sendiri, demikian pula departemen “produk.” Sehingga,
setiap pekerja memiliki 2 atasan. Struktur matrik mampu memfasilitasi koordinasi
tatkala organisasi punya aktivitas yang kompleks serta cenderung berdiri
sendiri-sendiri.
Struktur Tim. Ciri umum struktur tim adalah reduksi atas halangan
yang ditimbulkan akibat departementalisasi dan sentralisasi pembuatan keputusan
kepada level tim kerja. Pada perusahaan skala kecil, struktur tim justru
menentukan organisasi secara keseluruhan.
Struktur Organisasi
Virtual. Struktur ini adalah organisasi
ini, kecil, yang melakukan outsourcing pada fungsi-fungsi bisnis yang utama.
Dalam istilah struktural, organisasi virtual sangat tersentralisasi, dengan
sedikit atau tanpa departementalisasi. Menurut Robbins, perusahaan-perusahaan
seperti Nike, Reebok, atau Cisco Systems adalah contoh dari
organisasi yang dapat meraup milyaran dollar tanpa punya fasilitas pabrik
sendiri. Nike, contohnya, tidak punya pabrik. Mereka hanya mendesain
sepatu lalu meng-outsourcing pabriknya.
Struktur Organisasi Tanpa
Batas. Menurut Robbins, Jack Welch dari
General Electric mengajukan ide tentang struktur tanpa batas. Struktur
ini berupaya menghilangkan batasan vertikal dan horisontal di dalam General
Electric dan melebur batas eksternal yang menghalangi koneksitas perusahaan
baik dengan pelanggan maupun supplier-nya. Struktur ini juga berupaya
menghilangkan rantai komando, mengedepankan lingkup kendali yang kecil, dan
mengganti departementalisasi dengan tim-tim yang telah
diberdayakan.
Sistem Penggajian
Masalah Gaji/Pendapatan/Imbalan Kerja bagi
Karyawan merupakan hal yang sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas
kerja individu.
Bagi Perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan
semata-mata hanya untuk memenuhi Peraturan Pemerintah dalam kaitannya dengan
Upah Minimum Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk
menciptakan “keseimbangan/ fairnesses” antara apa yang diberikan Karyawan pada
Perusahaan diimbangi oleh apa yang diberikan Perusahaan untuk Karyawannya.
Hal ini tampaknya sederhana, tetapi dalam
prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi bila Perusahaan belum memiliki Sistem
Gaji yang mengacu pada “obyektivitas” beban kerja (work load) bagi para
karyawannya. Apabila Perusahaan telah memiliki Sistem Gaji melalui pendekatan
metode tertentu yang bersifat kwantitatif, akan sangat membantu bagi
peyelenggaraan pemeliharaan SDM.
Namun pada kenyataannya banyak metode kwantitatif
yang ditawarkan dan setelah diterapkan tetap menimbulkan masalah bagi
Perusahaan. Hal ini biasanya timbul karena metode tersebut kurang sesuai dengan
karakteristika lingkungan Perusahaan yang ada di Indonesia dimana faktor-faktor
yang berkaitan dengan masa kerja dan pengakuan terhadap pengalaman kurang
dipertimbangkan. Selain itu aspek perlindungan dan kesejahteraan seperti
pemberian asuransi, program pensiun yang umumnya diberikan Perusahaan dan
dikelola oleh Instansi lain, memiliki kaidah-kaidah yang telah diatur oleh
Perundangan Ketenagakerjaan tetapi tidak selaras dengan sistem gaji yang dianut
oleh Perusahaan.
Untuk itu adalah sangat bermanfaat bila
Perusahaan menerapkan Sistem Gaji yang komprehensif, baik dari sisi aturan
Pemerintah maupun untuk menciptakan kepastian dan kewajaran/fairnesses bagi
Karyawannya serta setara untuk jenis dan skala Perusahaan yang serupa.
Sistem Gaji dengan pendekatan “kwantitatif” pada
umumnya akan lebih mudah diterima dan difahami bagi setiap pekerjaan memiliki
nilai/skor sebagai hasil pembobotan. Skor tersebut akan mencerminkan beban
kerja bagi individu yang memangku pekerjaan tersebut.
MANFAAT SISTEM PENGGAJIAN .
Manfaat Umum: Kemanfaatan sistem penggajian pada umumnya merupakan gabungan antara Tujuan Manajemen Perusahaan dan harapan para Karyawan seperti antara lain :
- Sebagai daya tarik bagi tenaga kerja yang diperlukan oleh Perusahaan.
- Memelihara keberadaan Karyawan untuk tetap bergabung dengan Perusahaan.
- Merupakan “imbalan/kompensasi” yang setimpal atas prestasi yang telah diberikan Karyawan.
- Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing-masing kontribusinya pada Perusahaan.
- Tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah.
- Tidak melebihi kemampuan keuangan Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis
Manfaat Khusus : Dengan sistem penggajian yang mendasarkan diri pada “beban kerja” (work load) dan dilakukan pembobotan secara kwantitatif, maka akan diperoleh manfaat antara lain :
- Terukur bagi setiap pekerjaan; karena masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara bersama-sama.
- Mudah dilakukan penyesuaian terhadap keadaan/perkembangan ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi tahunan.
- Fair; karena sebanding dengan karya individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.
Proses Rekrutmen
Proses rekrutmen meliputi beberapa poin penting :
1. Penyusunan strategi untuk merekrut
Di dalam penyusunan strategi ini, departemen sumber daya manusia bertanggung jawab didalam menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan direkrut, di mana, dan kapan.
2. Pencarian pelamar-pelamar kerja
Setelah rencana dan strategi perekrutan disusun, aktivitas perekrutan sesungguhnya bisa berlangsung, melalui sumber-sumber perekrutan yang ada. Banyak atau sedikitnya pelamar dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut di dalam menginformasikan lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan sumber-sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.
3. Penyisihan pelamar-pelamar yang tidak cocok / penyaringan
Setelah lamaran-lamaran diterima, haruslah disaring guna menyisihkan individu yang tidak memenuhi syarat berdasarkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan. Di dalam proses ini memerlukan perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang tidak tepat, sehingga di dalam proses ini dibutuhkan kecermatan dari pihak penyaring.
4. Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar (applicant pool) terdiri atas individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang dibutuhkan.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia ,
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_organisasi ,
http://setabasri01.blogspot.com/2010/12/struktur-organisasi.html ,
http://www.didakerjasama.com/struktur.html , http://www.pph21.com/ , http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/05/26/manajemen-sdm-%E2%80%9Crekrutmen%E2%80%9D/